Pernyataan Sikap dan Tuntutan Komunitas Alumni ITB Ganesha Maju BersamaAtas Terjadinya Tindakan Pengecut, tindakan teroris dan tindakan Kriminal Penusukan, Pembacokan serta Percobaan Pembunuhan kepada Hermansyah Alumni ITB.
PERNYATAAN
SIKAP
Assalamu'alaikum
Wr. Wb.
Innaalillahi
Wa Innaailaihi Roji’uun.
Telah
kita ketahui bersama bahwa ada salah satu Alumni ITB, Saudara, Abang, Adik kita
semua, Hermansyah, Fisika Teknik Angkatan 1989 menjadi korban penusukan
yang sangat keji, korban percobaan pembunuhan oleh sekelompok orang tak
dikenal, tadi malam Ahad 9 Juli 2017 .
Dihadapan
keluarganya, istrinya, Hermansyah sang ahli IT, Alumni ITB ini dibantai,
dianiaya, dikeroyok, ditusuk lehernya secara keji oleh sekelompok orang
kriminal. Sungguh prilaku brutal yang tak bisa diterima oleh seluruh Alumni ITB
dan juga seluruh Rakyat Indonesia.
Hermansyah,
alumni ITB, seorang ahli IT yang mampu menjelaskan secara teknis
dengan baik terkait data dan fakta atas kasus kontroversi HRS, tadi malam
harus bermandikan darah dan hari ini terbaring di rumah sakit akibat penusukan
dan percobaan pembunuhan yang menimpa dirinya.
Atas
kejadian ini, Kami Komunitas Alumni ITB Ganesha Maju Bersama, secara
terang dan tegas menyatakan pernyataan sikap dan pernyataan tuntutan
kepada pihak berwajib di Indonesia sebagai berikut :
1.
Menyatakan sikap mengutuk keras setiap tindakan kekejian, tindakan teror,
tindakan kriminal dan percobaan pembunuhan yang dilakukan sekelompok orang
kepada saudara kami, abang dan adik kami, Hermansyah, fisika teknik
1989.
2. Kami menyakini bahwa kejadian yang menimpa saudara kami, Hermansyah tidak luput dari warna dan sikap perjuangannya, pilihan perjuangan yang dijalankan oleh Hermansyah. Untuk itu kami dan kita semua berkeyakinan pilihan dan perjuangan menyatakan kebenaran dan kebaikan yang dilakukan Hermansyah tersebut merupakan hak setiap warga negara. Untuk itu Kami Menyuarakan kepada
segenap komponen bangsa Indonesia untuk tetap bersatu dan tidak menumpahkan setetes darahpun, walau ada perbedaan pilihan perbedaan garis perjuangan diantara kita semua.
3. Meminta kepada segenap Kepolisian Republik Indonesia dan khususnya Kapolri untuk sesegera mungkin mengungkap dan menangkap pelaku kriminal, pelaku teroris sesungguhnya seperti ini serta sampai kepada pelaku inteletualnya.
4. Menyatakan dengan tegas, Kami tidak takut dengan segala aksi aksi teror yang sangat keji seperti ini dan komunitas alumni ITB akan tetap senantiasa menyuarakan setiap kebenaran dan kebaikan yang Kami yakini.
5. Memohon doa kepada seluruh alumni ITB, dan segenap rakyat Indonesia agar saudara, abang dan adik kita Hermansyah dapat secepatnya pulih dan sehat seperti sedia kala.
6. Mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak, para dokter dan pihak rumah sakit, yang telah membantu penanganan kesehatan dan melakukan tindakan darurat/emergency kepada saudara, abang dan adik kita Hermansyah.
Atas
nama Komunitas Alumni ITB Ganesha Maju Bersama
Ketua,
Ir. Akhmad Syarbini
Sekjen,
Heryadi
Semoga
para ilmuwan di Indonesia ini, turut prihatin dengan kondisi teror kepada
ilmuwan serta mendoakan keselamatan dan kesembuhan atas ilmuwan ahli IT kita
(Hermansyah) yang berjihad fisabilil haq, mengungkapkan kebenaran tapi malah
jadi menjemput maut. Hermansyah selama ini selalu ikut didalam
perjuangan membela Islam bersama para pejuang Islam 212 lainnya. Selanjutnya
Hermansyah adalah ahli IT yang mengungkap Fitnah keji (Character Assassination)
kepada Habib Riziek Shihab (HRS) dan dikatakan dari penelitian Hermansyah,
bahwa Chat negatif HRS yang dituduhkan adalah rekayasa pihak lain yang Hp HRS
di Intercept dengan sebuah program software sehingga seolah-olah benar sebagai
Hp-nya HRS.
Kronologi
sementara penyerangan Hermansyah FT89 Ahad 9 Juli 2017 :
1.
Keluar rumah sekitar tengah malam bersama isteri.
2.
Jam 01.10 masih sempat komen di grup wa.
3.
Antara jam 03.00-04.00 di tol Halim berada di belakang mobil yang
ugal-ugalan/zig-zag.
4.
Ketika posisi mobil sejajar, mobil Herman sempat disenggol.
5.
Herman mengejar mobil bersangkutan dan akhirnya berhenti, namun ada mobil lain
menyusul datang dari belakang.
6.
Saat Herman turun dari mobil sekitar 5 orang dari 2 mobil menyerangnya dengan
sajam, lalu pergi.
7.
Dalam keadaan luka parah, isteri Herman melarikan mobil menuju ke RS Hermina
Depok. Dugaan sampai di RS sekitar jam 04.30
8.
Jam 05.00-09.00 kondisi Herman di observasi di UGD dan sempat drop tekanan
darahnya.
9.
Jam 10.30 dibawa ke ruangan operasi untuk tindakan medis seekitar satu jam.
10.
Jam 10.00 bius total untuk operasi.
11.
Luka yang cukup kritis pada leher sisi kiri, siku kiri dan luka di atas kuping
kiri, serta pergelangan tangan kiri ada kemungkinan retak.
12.
Isteri dalam keadaan sehat wal afiat.
Teuku
Gandawan 11.55 Wib
RS
Hermina Depok
Catatan
Pinggir Atas Kasus Pakar IT Hermansyah.
(Oleh
: Dr. Syahganda Nainggolan, alumni ITB)
Hermansyah,
pakar IT alumni ITB,nyaris
tewas ditusuk lehernya oleh kelompok misterius ditengah kesiapan dirinya
menjadi saksi ahli untuk membela Habib Rizieq Sihab atas kasus
"Sexchat" yang dinyatakan palsu oleh Hermansyah.
Alhamdulillah
Hermansyah sudah menjalani operasi hari Ahad, 10 Juli 2017, sore ini. Yang
menarik adalah keluarga dan komunitas alumni ITB memutuskan memindahkan
Hermansyah ke Rumah Sakit militer RSPAD, dengan alasan keamanan. Sekali lagi
alasan keamanan.
Pilihan
alumni ITB ini menarik, sebab ini menjadi tanda terjadinya pergeseran sikap
anak anak ITB terhadap militer. Sejak pergolakan mahasiswa ITB 1978, di mana
mahasiswa ITB menolak kembali Suharto berkuasa, saat itu, dan membuat Pledoi
Anti Militer "Di Bawah Sepatu LARS", persepsi yang telah mengental
pada anak anak ITB bahwa tentara adalah manusia manusia otak didengkul,
yang hanya angkuh dengan kekuatan fisiknya. Kini sudah sirna dan Militer saat
ini dimata para anak anak dan alumni ITB adalah positif.
Namun
pilihan memindahkan Hermansyah ke rumah sakit militer, dengan alasan keamanan,
menunjukkan bahwa anak anak ITB saat ini menunjukkan rasa hormat dan percaya
yang tinggi bagi militer.
Militer
dan Masa Depan Bangsa.
Kepercayaan
yang tinggi dari anak anak ITB terhadap militer saat initentu sejalan dengan peristiwa
politik setahun belakangan ini, di mana militer yang hampir tergiring dalam
pola pola kekerasan terhadap rakyat jelata, khususnya berbagai penggusuran
kampung kumuh di Jakarta, berubah menjadi pelindung rakyat. Khususnya
bagi ummat Islam, militer dirasakan menghormati hak hak sipil dalam menyuarakan
setiap tuntutan dalam koridor demokrasi.
Di
luar urusan demokrasi, militer juga menunjukkan perasaan yang sama atas
persoalan persoalan kedaulatan bangsa dan masalah ketimpangan sosial yang jauh
dari cita cita proklamasi. Misalnya, panglima militer memberikan pandangannya
a.l. :
(1)
Menunjukkan kemarahannya atas penghinaan Pancasila oleh militer Australia.
(2)
Menunjukkan bahayanya migrasi China yang dilakukan secara sengaja oleh RRC dan
akan menangkalnya dengan cara yang keras. Hal ini kita bisa lihat di diberbagai
media.
(3)
Menunjukkan Indonesia milik non Indonesia. Hal mana diperlihatkan dalam puisi
yang dibacakan Panglima TNI baru baru ini.
(4)
Bahwa TNI menghormati Ulama. Hal mana ditunjukkan Panglima dalam berbagai
kesempatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon berkomentar dalam bahasa yang baik dan santun.